Studi kelimpahan zooplankton dengan ketinggian air tambak yang berbeda di Desa Jangka Alue Bie

Authors

  • Nurul Wilda Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian Universitas Almuslim. Jln. Almuslim Matangglumpangdua, Bireuen-Aceh

DOI:

https://doi.org/10.51179/jipsbp.v2i2.395

Keywords:

zooplankton, ketinggian air

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh ketinggian air tambak udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) terhadap kelimpahan zooplankton. Lokasi penelitian dilaksanakan di Gampong Jangka Alue Bie Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Non Faktorial. Nilai kelimpahan zooplankton pada semua tambak yang diteliti hanya ditemukan 4 genera dari total tambak yaitu genera Heliodiaptomus kikuchii, Eodiaplomus Japanicus, Hyperiidea, Acanthocyclops morimotoi. Pada tambak A bahwa jenis zooplankton yang tertinggi adalah Heliodiaptomus kikuchii sebanyak 281 ind/L sedangkan yang terendah Eodiaplomus Japanicus dan Acanthocyclops morimotoi masing-masing sebanyak 125 ind/L. Pada tambak B yang terbanyak adalah Acanthocyclops morimotoi sebanyak 219 ind/L dan yang terendah Hyperiidea sebanyak 94 Ind/L. Pada  tambak C ditemukan Eodiaplomus Japanicus yang tertinggi sebanyak 250 ind/L sedangkan yang terendah adalah Acanthocyclops morimotoi sebanyak 63 ind/L dan pada tambak D zooplankton yang tertinggi adalah jenis Eodiaplomus Japanicus sebanyak 219 ind/L dan yang terendah Acanthocyclops morimotoi sebanyak 94 ind/L. Sedangkan parameter fisika kimia perairan pada keempat tambak meliputi suhu antara 270C–320C, salinitas 28-350/00, nilai pH dengan kisaran antara 7,1 – 7,9, Kisaran kandungan (DO) oksigent terlarut 5,9-8,9 Mg/L.Terjadi perbedaan tingkat kelimpahan pada setiap tambak dikarenakan tingkat ketinggian air yang berbeda, didapatkan bahwa semakin dalam ketinggian air maka semakin sedikit ditemukan zooplankton.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arinardi, O. H., Sutomo, A. B., Yusuf, S. A., Trimaningsih, E. A., & Riyono, S. H. (1997). Kisaran kelimpahan dan komposisi plankton predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. Jakarta: P3O-LIPI.

Augusta, T. S. (2013). Struktur komunitas zooplankton di Danau Hanjalutung berdasarkan jenis tutupan vegetasi. Jurnal ilmu hewani tropika (journal of tropical animal science), 2(2), 68-74.

Barus, T. A. (2001). Pengantar Limnologi Suatu Studi Tentang Ekosistem. Fakultas MIPA USU. Medan.

Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air, bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Kanisius.

Handayani, D. (2009). Kelimpahan dan keanekaragaman plankton di perairan pasang surut Tambak Blanakan, Subang.

Maharani, G., Sunarti, J. T., & Juniastuti, T. (2009). Kerusakan dan jumlah hemosit udang windu (Penaeus monodon Fab.) yang mengalami zoothamniosis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol, 1(1).

Makmur, M., Kusnoputranto, H., Moersidik, S. S., & Wisnubroto, D. S. (2013). Pengaruh limbah organik dan rasio n/p terhadap kelimpahan fitoplankton di kawasan budidaya kerang hijau Cilincing. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah, 15(2).

Pirzan, A. M., & Pong-Masak, P. R. (2016). Hubungan produktivitas tambak dengan keragaman fitoplankton di Sulawesi Selatan. Jurnal Riset Akuakultur, 2(2), 211-220.

Rahayu, S., Setyawati, T. R., & Turnip, M. (2013). Struktur komunitas zooplankton di Muara Sungai Mempawah Kabupaten Pontianak berdasarkan pasang surut air laut. Protobiont, 2(2).

Rokhim, K., Arisandi, A., & Abida, I. W. (2009). Analisis kelimpahan fitoplankton dan ketersediaan nutrien (NO3 dan PO4) di perairan Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan, 2(2), 7-16.

Setiawan, B. B. (2006). Budidaya ikan lele. Penerbit Pustaka Indonesia. Cetakan Pertama. Bandung.

Zahidin, M. (2008). Kajian kualitas air di muara sungai pekalongan Ditinjau dari indeks keanekaragaman Makrobenthos dan indeks saprobitas Plankton (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro)

Published

2020-11-06

How to Cite

Wilda, N. (2020). Studi kelimpahan zooplankton dengan ketinggian air tambak yang berbeda di Desa Jangka Alue Bie. Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan, 2(2), 97–102. https://doi.org/10.51179/jipsbp.v2i2.395

Issue

Section

Articles